Informasi Umum

Laporan Aktivitas Gunung Merapi Tanggal 22-28 September 2023
Senin, 02 Oktober 2023 - 13:11:11

Laporan Aktivitas Gunung Merapi periode 22 - 28 September 2023

 

HASIL PENGAMATAN

Visual

 Cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 100 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 28 September 2023 pukul 11.30 WIB.

Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 171 kali ke arah tenggara hingga barat, meliputi 1 kali ke hulu Kali Gendol sejauh 600 m, 13 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.500 m, 155 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 m dan 2 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.600 m. Suara guguran terdengar 15 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.

Gambar 1.a-f menunjukkan analisis morfologi kubah lava dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos, Babadan2, foto udara dari survey drone 28 September 2023, dan analisis foto thermal puncak 27 September 2023. Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit penambahan ketinggian kubah serta perubahan akibat aktivitas guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan. Analisis thermal pada kubah barat daya teramati suhu tertinggi mencapai 409 oC, lebih rendah dari periode pengukuran sebelumnya. Teramati juga titik panas di aliran guguran lava ke arah K. Boyong dan K. Krasak. Pada kubah tengah suhu kubah tidak jauh berbeda dengan dengan batuan sekitarnya, titik panas tertinggi mencapai 236 oC. Tidak terdapat titik ekstrusi magma baru baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 28 September 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.097.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.358.500 m3.

 

Kegempaan

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 33 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 3.866 kali gempa Fase Banyak (MP), 4 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 944 kali gempa Guguran (RF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dari minggu lalu, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak. Lampiran 1.g menunjukkan grafik kegempaan di Gunung Merapi.

 

Deformasi

Jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB1 ke reflektor RB2 pada kisaran 3.841,637 m hingga 3.841,677 m; dan ke reflektor RB3 pada kisaran 3.413,348 m hingga 3.413,355 m. Baseline GPS Labuhan–Jrakah berkisar pada 7.108,14 m hingga 7.108,15 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,5 cm/hari. Lampiran 1.g menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi.

 

Hujan dan Lahar

Pada minggu ini tidak terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dan tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai–sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa:

  1. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
  2. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan – barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

 

Rekomendasi

Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:

  • Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana
  • Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi
  • Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
  • Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
  • Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, website esdm.go.id, media sosial BPPTKG, frekuensi radio VHF di 172.000 Mhz, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.

Demikian, atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.